Naruto Uzumaki - Vertical Select Mei 2018 | Pengetahuan

Senin, 07 Mei 2018

Gangguan Penglihatan

Gangguan pada Indera Penglihatan

Jika seseorang memiliki gangguan pada indera penglihatanmaka dia tidak akan dapat melihat objek dengan jelas pada jarak tertentu. Hal ini menyebabkan mereka membutuhkan alat bantu penglihatan berupa kacamata seperti yang dikenakan oleh teman kamu atau bahkan kamu kenakan sendiri. Kacamata tersebut berfungsi untuk memfokuskan cahaya sehingga dapat jatuh tepat pada retina.

1. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 25 cm) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina sehingga bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif dapat menolong penderita rabun dekat sebab lensa cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina

2. Rabun Jauh (Miopi)
Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina, seperti yang ditunjukkan Gambar 10.31. Kacamata negatif dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.

3. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada yang buta warna total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau biru.

4. Presbiopi
Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua. Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung. Pada kacamata dengan lensa rangkap atau kacamata bifokal, lensa negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita hipermetropi.

5. Astigmatisma
Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan pada indera penglihatan karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horisotal secara bersamaan. Penglihatan si penderita menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat menggunakan lensa silindris.


sumber:http://rangkuman-ipa.blogspot.co.id/2015/03/gangguan-pada-indera-penglihatan.html
Read More ->>

Teleskop

Teleskop (Teropong Bintang)

College Loan Consolidation Sunday, January 4th, 2015 - Kelas XI
Teleskop atau teropong bintang digunakan untuk memperbesar benda yang sangat jauh letaknya. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teleskop, benda bisa dianggap berada pada jarak tak berhingga. Galileo, walaupun bukan penemu teleskop, ia mengembangkan teleskop menjadi instrumen yang penting dan dapat digunakan. Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop, dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia, di antaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak matahari, struktur permukaan bulan, dan bahwa galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu.
Advertisment
Teleskop (Teropong Bintang)Contoh bentuk teropong bintang

Pengertian Teleskop (Teropong Bintang)

Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintangadalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.

Jenis-Jenis Teleskop (Teropong Bintang)

Secara garis besar, teleskop atau teropong bintang (teropong astronomi) dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu teleskop pembias (Keplerian) dan teleskop pemantul.

Teleskop Pembias (Keplerian)

Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong bias. Teleskop pembias terdiri dari dua lensa konvergen (lensa cembung) yang berada pada ujung-ujung berlawanan dari tabung yang panjang, seperti diilustrasikan pada gambar berikut.
Teleskop Pembias (Keplerian)Diagram pembentukan bayangan pada teleskop pembias
Lensa yang paling dekat dengan objek disebut lensa objektif dan akan membentuk bayangan nyata I1 dari benda yang jatuh pada bidang titik fokusnya Fob (atau di dekatnya jika benda tidak berada pada tak berhingga). Walaupun bayangan I1 lebih kecil dari benda aslinya, ia membentuk sudut yang lebih besar dan sangat dekat ke lensa okuler, yang berfungsi sebagai pembesar. Dengan demikian, lensa okuler memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif untuk menghasilkan bayangan kedua yang jauh lebih besar I2, yang bersifat maya dan terbalik.
Teropong biasPembentukan bayangan pada teropong bias
Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Jika mata yang melihat rileks (tak berakomodasi), lensa okuler dapat diatur sehingga bayangan I2 berada pada tak berhingga. Kemudian bayangan nyata I1 berada pada titik fokus f ‘ok dari okuler, dan jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler adalah d = fob + f ‘ok untuk benda pada jarak tak berhingga. Perbesaran total dari teleskop dapat diketahui dengan melihat bahwa θ ≈ \frac{h}{f'_{ob}} , di mana h adalah tinggi bayangan I1 dan kita anggap θkecil, sehingga tan θ ≈ θ . Kemudian garis yang paling tebal untuk berkas sinar sejajar dengan sumbu utama tersebut, sebelum jatuh pada okuler, sehingga melewati titik fokus okuler Fok, berarti θ’ ≈\frac{h}{f'_{ok}}. Perbesaran anguler (daya perbesaran total) teleskop adalah:
M=\frac{\theta '}{\theta }=-\frac{f_{ob}}{f_{ok}}
Tanda minus (-) untuk menunjukkan bahwa bayangan yang terbentuk bersifat terbalik. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, lensa objektif harus memiliki panjang fokus ( fob) yang panjang dan panjang fokus yang pendek untuk okuler (fok).

Teleskop Pemantul

Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.
Pembentukan bayangan pada teropong pantulPembentukan bayangan pada teropong pantul
Sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk membuat teleskop pembias (teleskop astronomi) berukuran besar diperlukan konstruksi dan pengasahan lensa besar yang sangat sulit. Untuk mengatasi hal ini, umumnya teleskop-teleskop paling besar merupakan jenis teleskop pemantul yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif, gambar dibawah, karena cermin hanya memiliki satu permukaan sebagai dasarnya dan dapat ditunjang sepanjang permukaannya.
Teleskop PemantulCermin cekung digunakan sebagai objektif pada teleskop astronomi
Keuntungan lain dari cermin sebagai objektif adalah tidak memperlihatkan aberasi kromatik karena cahaya tidak melewatinya. Selain itu, cermin dapat menjadi dasar dalam bentuk parabola untuk membetulkan aberasi sferis. Teleskop pemantul pertama kali diusulkan oleh Newton. Biasanya lensa atau cermin okuler, tampak seperti pada gambar diatas dipindahkan sehingga bayangan nyata yang dibentuk oleh cermin objektif dapat direkam langsung pada film.
Agar teleskop astronomi menghasilkan bayangan yang terang dari bintang-bintang yang jauh, lensa objektif harus besar untuk memungkinkan cahaya masuk sebanyak mungkin. Dan memang, diameter objektif merupakan parameter yang paling penting untuk teleskop astronomi, yang merupakan alasan mengapa teleskop yang paling besar dispesifikasikan dengan menyebutkan diameter objektifnya, misalnya teleskop Hale 200 inci di Gunung Palomar. Dalam hal ini, konstruksi dan pengasahan lensa besar sangat sulit.


sumber:http://fisikazone.com/teleskop-teropong-bintang/
Read More ->>

Mikroskop


Mikroskop, sobat sekalian tahu dong yang namanya mikroskop. Itu loh benda yang biasanya ada di lab-lab sekolah yang fungsinya untuk melihat benda-bedan kecil itu. Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani, 'micros' yang berarti kecil dan 'scopein' yang berarti melihat. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahas secara lengkap mengenai Mikroskop baik pengertian dan perhitungan pembesarannya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Apa itu Mikroskop?

Seperti yang telah dijelaskan di pembuka di atas, mikroskop merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat mata biasa. Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler.

Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan, perjalanan cahaya pada mikroskop tampak pada gambar berikut:



B. Pembesaran Mikroskop

Jika dilihat menggunakan mikroskop sebuah benda kecil dapat tampatk menjadi puluhan bahkan ratusan kali lipat dari ukuran semula. Setiap mikroskop mempunyai perbesaran yang berbeda-beda tergantung lensa yang digunakan. Perbesaran mikroskop merupakan perbandingan sudut pandang ketika melihat beda menggunakan mikroskop dengan sudut pandang ketika melihat benda tanpa menggunakan mikroskop.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, mikroskop terdiri atas lensa objektif dan lensa okuler. Maka dapat dikatan bahwa perbesaran mikroskop merupakan perkalian antera perbesaran oleh lensa objectif dengan perbesaran oleh lensa okuler. 


Perbesaran pada mikroskop tergantung pada daya akomodasi mata. Artinya, ketika kita melihat benda dengan mata berakomodasi akan berbeda dengan tanpa berakomodasi (akmodasi minimum). Jadi besaran mikroskop terdiri dari perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum dan perbesaran untuk mata tidak berakomodasi (akomodasi minimum).

1. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Maksimum

Mata diakatan berakomodasi maksumum jika beda yang dilihat berada pada titik dekat mata. Begitu juga pada mikroskop, agar mata berakomodasi maksumum, maka bayangan yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan lensa okuler yang jaraknya sama dengan titik dekat pengamat.

Pada lensa objektif berlaku persamaan: 


Pembesaran oleh lensa objektif dihitung dengan rumus:



Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan: 


Untuk mencari jarak bayangan pada lensa okuler, menggunakan rumus berikut:



Pembesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan: 


dari hasil perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler tersebut didapatkan perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum sebagai berikut:



2. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Minimum (tidak berakomodasi)

Mata dikatan tidak berakomodasi jika benda yang dilihat berada di jauh tak terhingga. Karena lensa yang dekat dengan mata adalah lensa okuler, maka benda pada lensa okuler harus terletak di jauh tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan di tak terhingga, benda harus diletakan di titik fokus lensa okuler, jadi. pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.



Jadi, perbesaran pada lensa okuler dapat dicari dengan persamaan,



Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa berakomodasi dihitung dengan persamaan:



3. Menghitung Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Seperti yang telah sobat ketahui, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif menjadi benda untuk lensa okuler. Jarak bayangan lensa objektif ditambah jarak bayangan tersebut ke lensa okuler menyatakan panjang mikroskop. Jadi panjang mikroskop dapat ditentukan dengan persamaan berikut:


Untuk pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, bayangan dari lensa objektif haru jatuh di titik fokus lensa okuler. Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah:


C. Contoh Perhitungan Pembesaran Mikroskop

Setelah melihat cara perhitungan tentang pembesaran mikroskop baik untuk mata berakomodasi dan tidak berakomodasi serta cara menghitung panjang mikroskop, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal:
Sebuah mikroskop menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang masing-masing dengan fokus 1cm dan 2cm. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berada pada jarak 15cm dari lensa okuler. Tentukan perbesaran total dan panjang mikroskop jika:
1. Mata berakomodasi maksimal
2. Mata tidak berakomodasi.

Jawab:
1. Untuk mata berakomodasi masksimal

  • Jika benda dari lensa objektif dicari dengan persamaan: 
  • Perbesaran oleh lensa objektif dicari dengan persamaan: 
  • Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan: 
  • Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum, adalah: 

Jadi perbesaran mikroksop untuk mata berakomodasi maskimal adalah 189 kali.

  • Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan:
    Sok dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Jadi panjang mikroskop untuk mata berakomodasi masksimum adalah:
D = 15 + 1.85
D = 16.85cm

2. Untuk mata tidak berakomodasi

  • Perbesaran oleh lensa objektif sama dengan perbesarn pada mata berakomodasi maksimum.
  • Perbesaran oleh lensa okuler ihitung dengan persamaan berikut. 
  • Perbesaran mikroskop dicari dengan persamaan: 

Jadi perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 175 kali.

Panjang mikroskop dicari dengan persamaan

Untuk mata tidak berakomodasi, Sok = Fok sehinga,
D = 15 + 2
D = 17cm

Semoga penjelasan mengenai Mikroskop di atas bisa bermanfaat bagi sobat pembaca sekalian. Apa bila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. 

sumber:http://www.zonasiswa.com/2014/08/mikroskop-pengertian-pembesaran.html
Read More ->>

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Laman

About Me

farhan nafiss
Lihat profil lengkapku

Followers